Minggu, Oktober 12, 2025
spot_img

Darurat Fiskal, TPP ASN Bikin Krisis APBD Purwakarta

PURWAKARTA – Kalangan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purwakarta melontarkan kritik keras terhadap kondisi keuangan daerah. Mereka menilai, anjloknya Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp300 miliar pada 2026 telah membawa APBD Purwakarta ke situasi yang disebut “darurat fiskal.”

Ketua PMII Purwakarta, Ali Akbar, menuding ambisi Pemkab dalam menggelontorkan anggaran untuk birokrasi menjadi pemicu krisis. Ia bahkan menyebut kondisi ini sebagai bentuk “kejahatan anggaran terselubung.”

“Penurunan TKD Rp300 miliar itu bukan lagi alarm, tapi sirine bencana. Jika Pemerintah Kabupaten tetap buta dan tuli, enggan merevisi Perbup Nomor 5 Tahun 2024 tentang TPP ASN, kami tegaskan, mereka telah menindas rakyat Purwakarta secara terang-terangan!” ujar Ali Akbar, Kamis (2/10).

Berita Lainnya  Baru Sebulan Jabat Menkeu, 'Menteri Koboi' Disulkan Jadi Cawapres

Ia mengungkapkan, data APBD Purwakarta menunjukkan belanja pegawai mencapai 41,3 persen dari total belanja daerah, sementara belanja modal hanya 5,3 persen. Menurutnya, angka ini menyalahi aturan dan jauh dari asas keadilan.

“Ini bukan ketimpangan, ini pengkhianatan terhadap Undang-Undang. UU HKPD jelas membatasi belanja pegawai maksimal 30 persen. Purwakarta melanggar batas itu, dan ini menunjukkan prioritas biadab yang menempatkan kesejahteraan elit birokrasi di atas kebutuhan dasar rakyat miskin,” tegasnya.

Ali menilai kebijakan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN yang diatur Perbup Nomor 5 Tahun 2024 tidak lagi relevan dengan alasan peningkatan kinerja. Ia menyebut kebijakan itu justru sebagai bentuk penyanderaan APBD oleh segelintir aparatur.

Berita Lainnya  2 Desa di Bogor Jadi Jaminan Pinjaman Kasus BLBI, Dedi Mulyadi Siapkan Gugatan

“Ketika dana triliunan rupiah disedot habis untuk gaji dan tunjangan, apa yang tersisa untuk jalan rusak, perbaikan pasar Jumat yang terbengkalai setelah kebakaran, pembangunan puskesmas, atau beasiswa pendidikan? Nol! Tidak ada! Uang rakyat habis mempertebal rekening ASN, sementara pelayanan publik compang-camping,” kritiknya.

PMII Purwakarta kemudian menyampaikan dua tuntutan. Pertama, revisi total Perbup Nomor 5 Tahun 2024 agar porsi belanja pegawai kembali rasional dan sesuai aturan.

Kedua, desakan kepada DPRD Purwakarta untuk bersikap tegas dengan menggunakan hak interpelasi maupun angket guna membuka detail penggunaan anggaran TPP.

Berita Lainnya  Memanas! Warga Ngamuk Kepung Kantor Desa, Minta Curanmor Diserahkan untuk Dihakimi

“DPRD jangan jadi stempel eksekutif. Jika diam, mereka adalah bagian dari komplotan yang menggerogoti APBD,” tegas Ali.

Di akhir pernyataannya, Ali Akbar melontarkan ancaman aksi jika tuntutan mahasiswa tidak digubris.

“Peringatan kami jelas. Revisi TPP dan alihkan dana untuk rakyat! Jika Pemkab Purwakarta tetap ngeyel, PMII akan turun ke jalan, memobilisasi massa, dan menuntut pertanggungjawaban politik atas setiap rupiah APBD yang dibakar untuk birokrasi gemuk,” pungkasnya. (yat)

Artikel ini telah tayang di RadarKarawang.id : https://radarkarawang.id/tpp-asn-purwakarta-keruk-apbd/

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Ustadz Yusuf Mansur Kembali Bikin Heboh, Kali ini Soal Rp 20 Juta Jasa Doa Alfatihah Khusus

USTADZ Yusuf Mansur kembali menuai kontroversi dan membuat heboh publik. Kali ini jasa kirim doa saat live di media sosialnya yang mendadak viral. Tampak dia...

DPR RI Bantah Ada Kenaikan Dana Reses

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa membantah kabar kenaikan dana reses anggota DPR RI periode 2024-2029. Dia memastikan tidak ada kenaikan. "Sudah saya...

Soal Sapoe Sarebu, Bupati Karawang : Tidak Perlu Khawatir, karena Tidak Wajib

KARAWANG – Surat edaran mengenai kebijakan donasi Rp1.000 perhari sudah diluncurkan oleh  Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran nomor 149/PMD.03.04/KESRA...

Wabup Maslani Mau Persoalkan Tudingan Aktivis, Pengamat : “Emang Berani?”

KARAWANG - Pernyataan aktivis Tatang Suryadi atau Tatang Obet di Podcast TitikTemu yang menyinggung soal dugaan cawe-cawe Wakil Bupati Karawang, H. Maslani di Unit...

Dorong Dedi Mulyadi, Akun Instagram Menko Airlangga Diserbu Netizen

KARAWANG - Tengah viral terkait potongan video yang memperlihatkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi didorong oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Kabarnya, potongan video viral didorongnya...

Peristiwa

Terungkap! Jasad Wanita Tanpa Busana di Sungai Citarum Karawang Adalah Pegawai Minimarket

KARAWANG - Warga digegerkan penemuan jasad perempuan tanpa busana di aliran Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler RT 30/05, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, pada Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 06.00...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI