Minggu, Oktober 12, 2025
spot_img

‘Satu Sekolah Satu Dapur’, Solusi Keracunan MBG

KARAWANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pusat adalah kebijakan strategis untuk mendukung tumbuh kembang anak bangsa serta menekan angka stunting. Namun dalam praktik di lapangan, muncul berbagai persoalan serius yang tidak boleh diabaikan, terutama terkait kualitas makanan, pola distribusi, dan akuntabilitas penyelenggaraan.

Permasalahan di lapangan banyak pendor dadakan dan kuota semu, banyak dapur penyedia makanan muncul secara dadakan hanya untuk mengejar kuota proyek, tanpa standar kelayakan dan tanggung jawab jangka panjang.

Akibatnya, mutu makanan tidak sejalan dengan prinsip gizi seimbang yang menjadi tujuan utama program. Selain itu bahan makanan asal-asalan.

Pengadaan bahan makanan kerap tidak melalui proses seleksi yang ketat. Demi mengejar keuntungan, bahan yang digunakan sering kali tidak segar, bahkan tidak layak konsumsi.

Berita Lainnya  Memeras Sapi Perah Polemik Pajak PT. VSM

Dalam persoalan lain adalah pendistribusian tidak tepat sasaran. Makanan yang ditimbun berjam-jam sebelum didistribusikan menimbulkan risiko besar, termasuk kejadian keracunan massal pada siswa di beberapa daerah. Ini jelas bertolak belakang dengan semangat program yang ingin melahirkan generasi sehat dan cerdas.

Maka dengan itu, Karawang Budgeting Control (KBC) mendorong agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh dan menerapkan sistem dapur melekat di sekolah dengan prinsip berikut ;

1. Integrasi Penuh dengan Sekolah

Setiap sekolah memiliki dapur sendiri yang dikelola langsung di lingkungan sekolah, bukan oleh pendor eksternal dadakan.

2. Standarisasi Nasional

Pemerintah harus menetapkan standar gizi, higienitas, dan proses masak yang seragam, dengan pengawasan dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta komite sekolah, pengawasan kolektif
Guru, komite sekolah, dan orang tua dapat dilibatkan untuk memastikan kualitas makanan sesuai dengan standar gizi.

Berita Lainnya  Memeras Sapi Perah Polemik Pajak PT. VSM

3. Dampak Ganda Ekonomi Lokal

Dengan dapur melekat, bahan makanan bisa dipasok langsung dari petani lokal, nelayan, dan UMKM sekitar sekolah. Hal ini tidak hanya menjamin kesegaran bahan, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.

KBC menilai, program makan gratis tidak boleh sekadar menjadi proyek politik atau seremonial, melainkan harus menjadi investasi jangka panjang untuk kualitas generasi bangsa. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah harus segera melakukan evaluasi menyeluruh atas kejadian.

Berita Lainnya  Memeras Sapi Perah Polemik Pajak PT. VSM

Keracunan dan rendahnya kualitas makanan audit sistem distribusi yang rawan penyalahgunaan, maka penerapan pilot project “Satu Sekolah Satu Dapur” disetiap daerah sebagai model percontohan.

KBC menegaskan, program MBG adalah gagasan mulia yang harus diselamatkan dengan tata kelola yang transparan, profesional, dan berpihak pada anak-anak sebagai penerima manfaat utama.

Satu Sekolah Satu Dapur adalah solusi konkret yang tidak hanya menjamin kesehatan siswa, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat di tingkat lokal.

Ditulis :
Ricky Mulyana
Direktur Eksekutif KBC

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Mahfud MD Tantang Purbaya Bongkar Dugaan TPPU Rp 189 Triliun di Bea Cukai

JAKARTA - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menantang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menuntaskan dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) senilai...

Ustadz Yusuf Mansur Kembali Bikin Heboh, Kali ini Soal Rp 20 Juta Jasa Doa Alfatihah Khusus

USTADZ Yusuf Mansur kembali menuai kontroversi dan membuat heboh publik. Kali ini jasa kirim doa saat live di media sosialnya yang mendadak viral. Tampak dia...

DPR RI Bantah Ada Kenaikan Dana Reses

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa membantah kabar kenaikan dana reses anggota DPR RI periode 2024-2029. Dia memastikan tidak ada kenaikan. "Sudah saya...

Soal Sapoe Sarebu, Bupati Karawang : Tidak Perlu Khawatir, karena Tidak Wajib

KARAWANG – Surat edaran mengenai kebijakan donasi Rp1.000 perhari sudah diluncurkan oleh  Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran nomor 149/PMD.03.04/KESRA...

Wabup Maslani Mau Persoalkan Tudingan Aktivis, Pengamat : “Emang Berani?”

KARAWANG - Pernyataan aktivis Tatang Suryadi atau Tatang Obet di Podcast TitikTemu yang menyinggung soal dugaan cawe-cawe Wakil Bupati Karawang, H. Maslani di Unit...

Peristiwa

Terungkap! Jasad Wanita Tanpa Busana di Sungai Citarum Karawang Adalah Pegawai Minimarket

KARAWANG - Warga digegerkan penemuan jasad perempuan tanpa busana di aliran Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler RT 30/05, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, pada Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 06.00...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI