Sabtu, September 27, 2025
spot_img

Catatan Akhir Tahun 2024, Bahaya ‘Throning’ bagi Gen-Z

MENGAKHIRI akhir tahun 2024 dan mengawali awal tahun 2025, banyak fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Khususnya di era digital, fenomema ‘throning’ sedang viral di kalangan Gen Z yang acap kali membangun pergaulan lewat media sosial.

Secara harfiah ‘thron’ berarti tahta atau kekuasaan. Sehingga ‘throning’ dapat diartikan sebagai perilaku mencari pasangan dengan status sosial lebih tinggi atau pengaruh besar untuk meningkatkan citra diri.

‘Throning’ dipengaruhi oleh tekanan sosial dan ekonomi, khususnya bagi mereka kalangan Gen Z yang sering memamerkan status pribadi di media sosial.

Dalam menjalin hubungan atau mencari pasangan, throning berorientasi pada status sosial, ketimbang membangun koneksi emosional.

Sehingga sebagian besar kasuistik, pendekatan sosial dengan cara ini hanya melahirkan kebahagiaan semu dan berdampak buruk pada kesehatan mental.

Throning bukan hanya sekedar fenomena sosial biasa. Karena fenomena ini dapat mengubah cara pandang orang di dalam memandang hubungan di era modern atau digital.

Dan fenomena ini muncul karena tekanan media sosial, sehingga validitas sosial dan harga diri dianggap penting untuk dipamerkan di dalam membangun pergaulan di media sosial.

Pada dasarnya ‘throning’ hampir mirip dengan matre atau ‘gold digger’. Tetapi cakupan throning lebih luas dengan orientasi kekuasaan, popularitas, dan pengaruh, bukan hanya sekedar materi.

Meski terlihat mewah, throning memiliki sisi gelap tersendiri. Yaitu dimana fenomena ini dapat mengakibatkan stres, kecemasan sosial atau gangguan mental lainnya.

Karena throning menuntut seseorang untuk selalu tampil populer dan berkuasa di dalam mendapatkan validitas sosial dari orang lain.

Sisi negatif lainnya, throning sulit menciptakan huhungan yang autentik. Karena throning selalu menjalin hubungan yang didasarkan pada status sosial, sehingga sulit untuk menciptakan koneksi emosional yang tulus.

Cara Menghindari Dampak Negatif Throning

Pertama, tentu saja seseorang harus memandang jika prioritas membangun hubungan itu harus didasarkan pada rasa hormat dan nilai bersama, serta membangun koneksi emosional.

Berhenti menilai orang hanya dari sisi materi. Dan fokuslah mencari pasangan yang jujur dan selalu mendukung anda didalam menjadi pribadi yang sempurna.

Kedua, mengedukasi kepribadian adalah salah satu cara menghindari dampak negatif throning. Doktrin-lah diri anda sendiri bahwa membangun hubungan yang baik itu adalah hubungan yang jujur, saling menghormati dan saling mendukung.

Ketiga, ciptakanlah lingkungan yang sehat. Karena dikelilingi keluarga, saudara, sahabat atau orang-orang yang positif lainnya dapat meneguhkan pendirian anda di dalam validasi sosial.

Pertahankan perspektif yang sehat dalam membangun hubungan. Sekali lagi ingat, jangan hanya sekedar menilai seseorang dari sisi materi saja!.

Semoga bermanfaat!

Penulis
Dr. Anwar Hidayat, SH,. MH.
Akademisi/Anggota DPRD Karawang

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Belasan Siswa SD di Subang Muntah-muntah Usai Santap MBG

SUBANG - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang mengalami muntah-muntah sesuai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025)...

Banyak Siswa Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Nangis Minta Maaf

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menangis usai meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak...

Dedi Mulyadi Kembali Boyong Pejabat Purwakarta ke Pemprov Jabar

PURWAKARTA - Fenomena “bedol pejabat” dari Purwakarta ke Jawa Barat kembali berlanjut. Setelah sebelumnya belasan pejabat Pemkab Purwakarta dibawa ke level provinsi, kini giliran...

Alih Fungsi Lahan Lagi, 1.025 Hektare Lahan di Karawang akan Jadi Kawasan Industri Baru

KARAWANG - Di balik rimbunnya hutan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, kini terselip rencana besar yang berpotensi mengubah wajah kawasan tersebut. Sebidang hutan...

Ustadz di Bekasi Cabuli Anak Angkat, Paksa Hubungan Badan Setelah Korban Baru Selesai Mandi

BEKASI - Pria paruh baya di Kabupaten Bekasi berinisial M (51), yang dikenal sebagai seorang ustaz, ditangkap setelah diduga melakukan aksi pencabulan. Korban dalam hal ini...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI