Sabtu, September 27, 2025
spot_img

Jutaan Gen Z Jadi Tantangan Ketenagakerjaan 2025

JAKARTA | OPINIPLUS.COM | – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 7,2 juta pengangguran di Indonesia hingga Februari 2024.

Dari jumlah tersebut, pengangguran dari lulusan SMK masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yakni 8,62 persen.

Sementara lulusan SMA yang menjadi pengangguran sebesar 6,73 persen dan jenjang diploma IV, S1, S2, dan S3 sebanyak 5,63 persen.

Sejumlah tantangan di bidang ketenagakerjaan pada 2025 diantaranya adalah potensi jutaan generasi Z (Gen-Z) yang memasuki usia kerja.

Berita Lainnya  4 Pejabat Berebut Kursi Sekda Bekasi

Di sisi lain, saat ini terdata jumlah angka pengangguran sekitar 7,5 juta orang. Selain itu, ada pula persoalan tenaga kerja informal yang saat ini jumlahnya sekitar 53 persen dari seluruh pekerja secara nasional.

“Kita punya 53 persen tenaga kerja di sektor informal, dengan pendidikan paling tinggi tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan ini adalah masalah kita,” tutur Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli, melalui siaran pers Kemenaker, Jumat (27/12/2024).

Berita Lainnya  Resmi Dilantik Jadi Pj Sekda Bekasi, Ida Farida : Kita Tidak Bisa Kerja 'One Man Show'

Merespons berbagai persoalan tenaga kerja itu, pemerintah sedang mencoba melakukan mitigasi, antisipasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Salah satunya, menggandeng balai pelatihan vokasi yang ada di daerah-daerah agar para pencari kerja dapat meningkatkan kompetensi (upskilling) ataupun pembaharuan kompetensi (reskilling).

Menaker menyampaikan, pemerintah ingin agar profil tenaga kerja Indonesia ke depannya lebih terukur baik secara formal maupun informal.

“Kitalah yang harus menentukan profil tenaga kerja ke depan seperti apa, apakah 60 persen masih informal worker, atau kita-lah yang menyiapkan pekerja skill worker (tenaga kerja berkompetensi), ” kata Yassierli.

Berita Lainnya  Mutasi 'Bedol Desa' Pejabat Purwakata ke Pemprov, ini Kata BKD Jawa Barat

“Kalau tidak, akhirnya pengangguran datang lagi,” timpalnya.

Yassierli mengingatkan, persoalan pengangguran bukan hanya tanggung jawab Kemenaker, tetapi semua pihak.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Belasan Siswa SD di Subang Muntah-muntah Usai Santap MBG

SUBANG - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang mengalami muntah-muntah sesuai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025)...

Banyak Siswa Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Nangis Minta Maaf

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menangis usai meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak...

Dedi Mulyadi Kembali Boyong Pejabat Purwakarta ke Pemprov Jabar

PURWAKARTA - Fenomena “bedol pejabat” dari Purwakarta ke Jawa Barat kembali berlanjut. Setelah sebelumnya belasan pejabat Pemkab Purwakarta dibawa ke level provinsi, kini giliran...

Alih Fungsi Lahan Lagi, 1.025 Hektare Lahan di Karawang akan Jadi Kawasan Industri Baru

KARAWANG - Di balik rimbunnya hutan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, kini terselip rencana besar yang berpotensi mengubah wajah kawasan tersebut. Sebidang hutan...

Ustadz di Bekasi Cabuli Anak Angkat, Paksa Hubungan Badan Setelah Korban Baru Selesai Mandi

BEKASI - Pria paruh baya di Kabupaten Bekasi berinisial M (51), yang dikenal sebagai seorang ustaz, ditangkap setelah diduga melakukan aksi pencabulan. Korban dalam hal ini...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI