GARUT – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI menggelar Pertunjukan Seni Sunda Wayang Golek dengan tema “Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Indonesia Sehat di Era Digital”, yang dilaksanakan di Alun-Alun Limbangan, Kabupaten Garut, Jum’at (20/6/2025).
Pagelaran wayang golek dengan dalang Ki Dalang Yogaswara Sunandar Giri Harja 3 Putra ini, disambut antusias oleh masyarakat Kecamatan Limbangan dan sekitarnya.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut Margiyanto, didampingi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dang Sani Imansyah.
Sebelum pagelaran wayang dimulai, terlebih dahulu dilakukan dialog interaktif antara tokoh wayang fenomenal yakni Cepot dengan Plt Direktur Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (DJKPM) Kementerian Komdigi Marroli Jeni Indarto dan Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi pada Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) RI Prof. Sitti Aida Adha Taridala.
Kepala Diskominfo Kabupaten Garut Margiyanto mengapresiasi kepada jajaran Komdigi yang telah berkenan menyelenggarakan pagelaran wayang golek di Kabupaten Garut, khususnya di wilayah Kecamatan Limbangan, sebagai upaya sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program unggulan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
“Tentu ini menjadi suatu penghargaan dan kebanggaan buat kita seluruh masyarakat Kabupaten Garut, khususnya di wilayah Kecamatan Limbangan sebagai tempat yang dijadikan lokasi untuk pelaksanaan kegiatan Pagelaran Seni Wayang Golek ini, sesuai dengan tema tentu harapannya masyarakat semakin tahu masyarakat semakin memahami tentang program makan bergizi gratis yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini adalah Bapak Presiden Prabowo Subianto,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk menyukseskan program MBG di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Limbangan.
Terlebih, lanjut Margiyanto, program ini tidak hanya menyasar anak-anak saja, melainkan juga menyasar ibu menyusui hingga ibu hamil. Bahkan di Kabupaten Garut sendiri, program ini sudah sampai ke lebih dari 70 ribu sasaran.
“Oleh karena itu sekali lagi mari kita sama-sama menyukseskan program makan bergizi gratis yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, dan tentunya ini patut kita syukuri karena ini menjadi bagian penting untuk menyiapkan generasi masa depan Republik Indonesia agar lebih memiliki daya saing,” ucapnya.
Plt Direktur Komunikasi Publik Marroli Jeni Indarto menilai, upaya pemerintah untuk menyiapkan generasi emas tidak hanya dari aspek fisik, namun juga mental. Atas hal tersebut, Ia menekankan pentingnya pengaturan platform digital karena anak-anak sudah menjadi pengguna platform-platform tersebut.
“Kita perlu menjaga anak-anak di ruang digital agar mereka dapat menggunakan gawai dan berbagai platformnya dengan aman dan nyaman,” ujar Marroli melansir dari Siaran Pers Komdigi RI.
Hal ini merupakan amanat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS) yang ditetapkan oleh Kementerian Komdigi 28 Maret 2025 lalu.
PP Tunas merupakan wujud nyata kehadiran negara untuk menjamin keamanan anak di lingkungan digital. Sebab, satu dari tiga pengguna internet di Indonesia itu adalah anak-anak.
Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi pada Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN RI Prof. Sitti Aida Adha Taridala, menyambut baik acara yang digagas oleh Komdigi RI ini.
Ia mengatakan, pihaknya memiliki banyak hal yang perlu disampaikan kepada masyarakat mengenai MBG ini.
Melalui pagelaran wayang golek sebagai media sosialisasi, Prof. Sitti berharap pesan yang disampaikan akan mudah diterima oleh masyarakat.
“Nah, untuk daerah ini mudah-mudahan pesan yang disampaikan akan sesuai diterima oleh masyarakat, tidak akan semua pesan tersampaikan tetapi paling tidak hal-hal yang kita prioritaskan, jadi saya sangat senang karena di daerah Jawa Barat dengan wayang itu mudah-mudahan bisa diterima, dengan Kang Cepotnya yang lucu, dengan cara yang sesuai kebiasaan masyarakat di sini, dengan kearifan lokal itu akan lebih mudah diterima,” ucapnya. (Diskominfo)