Ghazali Center Endus Dugaan Bisnis Jual Beli Buku Paket Ramadhan Sekolah

Ghazali Center (GC) Research & Consulting mengendus adanya dugaan bisnis jual beli buku paket ramadhan di beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Karawang – Jawa Barat.

Pasalnya, harga jual buku paket ramadhan beberapa sekolah di Karawang tidak masuk akal, jika dibandingkan dengan spek buku paket ramadhan yang diterima siswa.

Berdasarkan pengamatan GC, buku paket yang beredar di lembaga lembaga pendidikan di Karawang untuk kegiatan puasa itu cuma menggunakan spek artpaper 150 untuk sampul dan kertas buram untuk isi halaman kurang lebih 40 sampai dengan 50 halaman.

Berita Lainnya  1.150 Calon Siswa Sekolah Rakyat Tahap Pertama Sudah Siap

Dimana jika ditaksir dengan harga perkiraan pasar nilainya hanya sekitar Rp 5.000 sampai dengan Rp 6.000 per satu buku paket.

“Dari penelusuran kami, ada ketidakseusian harga jual dengan spek buku yang beredar. Ini yang perlu dicuriga. Kalau harga pasar Rp 5.000-an, kenapa harga jual di siswa sejumlah sekolah bisa sampai Rp 30.000-an,” kata Direktur Ghazali Center Reserch & Consultung, Lili Gojali, Jumat (7/3/2025).

Lili mengatakan l, meskipun tidak semua sekolah memberlakukan harga yang sama, namun GC menilai lolosnya buku paket kegiatan puasa di lembaga pendidikan Karawang diduga kuat terjadi penyimpangan.

Berita Lainnya  KDM Intruksikan Aktivitas Belajar Siswa Senin-Jumat, Sabtu-Minggu Libur

Antaralain dugaan adanya fee cash back dari penerbit kepada pihak oknum lantaran adanya selisih harga yang besar dari harga umum di pasaran.

“Yang baru masuk info kepada kami sampai hari ini kebanyakan terjadi di sekolah sekolah swasta di bawah naungan Kemenag. Kalau di bawah naungan Disdik kami masih mengumpulkan informasi,” katanya, menyebut salah satu penerbitnya berasal dari kota Bogor CV AD.

Lanjut Lili, GC sudah menembuskan informasi ini kepada pihak aparat penegak hukum (APH) di Karawang agar temuannya segera ditindaklanjuti.

Berita Lainnya  Nahdatul Ulama Bekasi Sebut Kebijakan Dedi Mulyadi 'Dzalim' kepada Pesantren

Selain itu, GC juga berencana melakukan konfirmasi langsung ke Kemenag Karawang dengan melakukan audensi.

“Sambil mengumpulkan informasi dan data dari tim lapangan, kami sudah meminta pihak APH untuk ikut turun tangan. Kami menduga kondisi ini sudah berlangsung setiap tahun dengan menggunakan rekanan dan modus yang sama,” pungkas Lili.***

Bagikan Artikel>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *