Pasca viral karena siswanya melakukan aksi demonstrasi pada Selasa (4/2/2025) kemarin, Gubernur Jawa Barat terpilih, Kang Dedi Mulyadi (KDM) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMAN 4 Karawang, Kamis (6/2/2025).
KDM berbincang langsung dengan para siswa yang masih terlihat bingung, karena merasa gagal daftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Perguruan Tinggi Nasional (PTN), akibat kelalaian pihak sekolah yang telat menginput data.
“Tapi kan sudah ada kebijakan dari Pak Menteri, boleh entri kembali,” kata KDM, kepada dua siswi yang terlihat bingung.
“Udah nanti diurusin, gak usah pusing,” timpal KDM.
Melalui kesempatan ini, KDM juga mengecek langsung aktivitas belajar siswa. KDM mendapati satu ruang kelas yang siswanya ‘menganggur’ tidak belajar, dengan alasan guru olahraganya tidak ada.
Bahkan di satu ruang kelas ini, KDM mendapati 23 siswa tidak masuk sekolah dari jumlah 36 siswa dalam satu kelas. Alasannya, para siswa ini diduga masih ‘galau’ atas persoalan yang mereka alami.
KDM juga berbincang dengan beberapa guru dan Plt Kepala SMAN 4 Karawang, Dida Siti Sa’adah.
Lewat dialog yang terjadi, sang kepsek mengakui jika persoalan yang dialami siswanya akibat kelalaian pihak sekolah. Faktornya, karena keterbatasan SDM tenaga penginput data SNBP.
Yaitu dimana 3 orang harus menginput 144 data siswa dengan variabel mata pelajaran yang banyak. Terlebih, ketiga orang yang bertugas menginput data, termasuk ada guru honorer tidak mendapat honor tambahan.
Namun demikian, pihak sekolah merasa bersyukur dengan adanya kebijakan Kementerian Pendidikan yang memberikan waktu tambahan ke beberapa sekolah yang belum selesai menginput data SNBP.
Saat diwawancarai awak media, KDM mengaku akan memberikan support kepada SMAN 4 Karawang. KDM berjanji memberikan honor tambahan Rp 2 juta/orang dari saku pribadinya untuk para penginput data SNBP di SMAN 4 Karawang.
“Karena kan ini para siswa harus diselamatkan dulu. Jadi saya minta mereka (para penginput data SNBP) tidak banyak melayani orang dulu,” kata KDM.***