Persoalan PGRI Karawang vs Konten Kreator Bro Ron alias Ronal A Sinaga coba ditengahi oleh Gubernur Jawa Barat terpilih Kang Dedi Mulyadi (KDM). Dan akhirnya KDM memanggil pengurus PGRI Karawang untuk memastikan kebenaran informasi.
Dihadapan KDM, Ketua PGRI Karawang, H. Uyat S.Pd menceritakan, kedatangan Bro Ron ke SMPN 1 Kutawaluya adalah untuk investigasi dugaan penyimpangan dana bantuan PIP tahun 2020-2021. Yaitu dimana Bro Ron ingin mencocokan data penerima PIP dari Kemendikbud dengan data realisasi yang ada di sekolah.
Plt Kepsek yang tidak ada di sekolah, akhirnya Bro Ron hanya bisa menemui Wakasek, 6 guru dan operator sekolah yang tidak tahu menahu mengenai data realisasi dana PIP tahun 2020-2021.
Para guru yang tidak bisa memberikan data PIP 2020-2021, akhirnya disebut ‘maling’ oleh Bro Ron, karena dianggap melindungi oknum yang memotong dana PIP siswa. Sampai akhirnya guru melapor ke PGRI, karena merasa sakit hati diperlukan seperti bukan manusia oleh Bro Ron.
PGRI sendiri memahami karakter keras Bro Ron sebagai orang Batak. Tetapi di sisi lain para guru di Karawang adalah Orang Sunda yang memiliki karaktek lemah lembut.
“Disebut maling dan dimaki-maki, orang sono (Batak) mungkin karakternya begitu (keras). Tapi kalau orang sunda, ya nyeri hate (sakit hati),” tutur H. Uyat S.Pd, di hadapan KDM.
Esok harinya, PGRI mendatangi SMPN 1 Kutawaluya. Sambil menangis, para guru bercerita atas perlakuan Bro Ron.
Secara kebetukan Bro Ron juga datang lagi ke sekolah. Dengan nada kalimat pembicaraan yang tidak mengenakan, Bro Ron juga menuduh PGRI melindungi oknum yang diduga melakukan penyimpangan dana PIP.
“Padahal saya ke sekolah hanya untuk memastikan informasi saja,” kata H. Uyat.
Saat ditanya KDM ada penyimpangan dana PIP atau tidak di SMPN 1 Kutawaluya, PGRI meyakini bahwa para guru yang merasa sakit hati dengan Bro Ron, mereka tidak terlibat. Sehingga para guru melalui PGRI akhirnya melaporkan Bro Ron ke Polres Karawang.
“PGRI setuju dengan investigasi Bro Ron, tapi mungkin caranya yang salah. Dia budaya orang keras (Batak), kita Orang Sunda,” katanya.
Melalui kesempatan ini, KDM berjanji akan mendatangi langsung SMPN 1 Kutawaluya. KDM ingin bertemu dengan mantan kepsek, Plt kepsek dan para guru di sekolah.
KDM juga akan mencoba melakukan rekonsiliasi antara PGRI dengan Bro Ron. Karena jika masing-masing setuju dengan investigasi dugaan penyimpangan dana PIP untuk mengembalikan hak siswa, maka seharusnya bisa bersama-sama membangun dunia pendidikan, bukan saling mencari kesalahan.
Melalui kesempatan ini, KDM juga meminta kepada guru untuk tidak melakukan aksi demonstrasi. Karena persoalannya masih bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama.
“Jadi kita sudah bertemu PGRI. Gak usah ada demo-demolah. Kita selesaikan secara bersama,” pinta KDM.
“Yang paling penting kita benahi pendidikan, yang membuat belepotan yang menggangu konsentasi kepala sekolah dan guru untuk mengajar,” tandas KDM.****