Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, berdasarkan survei tahun 2024, ada 79 desa/kelurahan di Jawa Barat yang menjadi lokasi mangkal Pekerja Seks Komersial (PSK).
79 desa/kelurahan dengan keberadaan PSK itu tersebar di 19 Kabupaten/Kota dengan lokasi terbanyak berada di Kabupaten Bekasi yakni 17 lokasi, Kabupaten Indramayu 13 lokasi dan Kabupaten Subang 7 lokasi.
Ketua Tim Statistik Sosial BPS Jabar, Isti Larasati mengatakan, data terkait 79 desa/kelurahan yang memiliki keberadaan PSK didapat dari hasil pendataan potensi desa yang dilakukan BPS pada Mei 2024, dimana petugas BPS menanyakan langsung kepada aparat desa soal potensi yang dimiliki.
“Kami menanyakan apakah desa ini ada lokasi PSK, baik yang dikelola secara berkelompok atau individu. Jadi, lokasi mangkal PSK itu yang menjajakan diri secara komersil ya,” ujar Isti, Selasa (11/2/2025).
Keberadaan PSK di 79 desa/kelurahan itu, kata dia, disebabkan karena beberapa faktor salah satunya adalah faktor ekonomi.
Namun, kata Isti, BPS tidak melakukan kajian lebih dalam soal penyebab keberadaan lokasi PSK di 79 desa/kelurahan tersebut.
“Kita tidak menanyakan lebih lanjut terkait dengan faktor apa yang menyebabkan wilayah mangkal atau bahasa kalau dulu tuh lokalisasi ya. Kita tidak sampai sejauh itu,”
“Tetapi kalau fenomena umum ya bisa jadi karena faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan atau memang mungkin bisa saja di daerah sana adalah daerah dengan mobilitas tinggi,” katanya.
Selain Jabar, ada 14 Provinsi lain yang memiliki tempat PSK mangkal, diurutan kedua ada Provinsi Jawa Timur, 70 lokasi, Jawa Tengah 55 lokasi, Sumatera Utara 37 lokasi, Kalimantan Timur, 28 lokasi, Sumatera Selatan 28 lokasi, Kalimantan Barat 25 lokasi.
Kemudian, Riau 25 lokasi, Banten 21 lokasi, Maluku Utara 18 lokasi, Sulawesi Tengah 18 lokasi, Kalimantan Tengah 17 lokasi, Lampung 16 lokasi, Kepulauan Riau 14 lokasi dan Sumatera Barat 13 lokasi.***